Azoospermia merupakan salah satu kondisi tidak suburnya seorang pria, yang ditandai dengan tidak adanya sperma di dalam air mani. Hal ini tentunya dapat menyebabkan tidak bisanya sel telur dibuahi, sehingga proses kehamilan tidak terjadi. Untuk ulasan selengkapnya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu Azoospermia?
Melansir Cleveland Clinic, sekitar 1% dari seluruh pria dan 10% sampai dengan 15% pria yang tidak subur memiliki kondisi azoospermia.
Azoospermia adalah masalah infertilitas pria di mana air mani memiliki kandungan sperma yang sedikit, atau sama sekali tidak ada. Jika kehamilan Anda tidak kunjung datang, mungkin azoospermia penyebabnya. Untuk memastikan hal tersebut, pastikan Anda cek ke dokter bersama pasangan.
Jenis-jenis Azoospermia
Di bawah ini adalah jenis-jenis dari azoospermia, yaitu sebagai berikut:
1. Pre-testicular azoospermia (non-obstruktif)
Azoospermia non obstruktif adalah kondisi yang disebabkan oleh gangguan produksi hormon yang bertanggung jawab untuk membuat sperma. Hal ini dikarenakan gangguan pada struktur atau fungsi testis. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh radiasi dan racun seperti kemoterapi yang dapat menyebabkan produksi sperma menurun.
2. Post-testicular azoospermia (obstruktif)
Jenis azoospermia yang selanjutnya adalah yang disebabkan oleh masalah ejakulasi karena penyumbatan pada saluran reproduksi. Baik itu pada epididimis, vas deferens ataupun tempat lain di saluran reproduksi. Pada kondisi ini, pria memproduksi sperma namun terhalang untuk keluar sehingga tidak ada jumlah sperma dalam air mani pria.
3. Testicular azoospermia (non-obstruktif)
Azoospermia testis disebabkan oleh adanya kelainan pada fungsi atau struktur testis. Hal ini dapat dikarenakan bawaan (sejak lahir). Pada kondisis azoospermia testis, produksi sperma mungkin sama sekali tidak ada.
Penyebab Azoospermia
Penyebab dari azoospermia ini berhubungan secara langsung dengan jenis-jenis azoospermia. Berikut adalah beberapa penyebabnya, yaitu sebagai berikut;
1. Pre-testicular azoospermia
Penyebab dari jenis azoospermia ini adalah karena kelainan genetik tertentu. Seperti contoh, sindrom Kallman yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dan akhirnya dapat mempengaruhi produksi sperma pada pria.
Penyebab lainnya adalah yang berhubungan dengan otak, yaitu kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari. Selain itu obat-obatan tertentu yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi seseorang mengalami azoospermia.
2. Testicular azoospermia
Jenis testicular azoospermia ini dapat dipengaruhi oleh:
- Tidak adanya testis (anorchia)
- Testis yang belum turun (cryptorchidism)
- Testis yang tidak menghasilkan sperma
- Testis yang tidak menghasilkan sperma
3. Post-testicular azoospermia
Melansir laman Healthline, post-testicular azoospermia terjadi pada sekitar 40% dari kasus penderita azoospermia. Jenis azoospermia dapat dipengaruhi oleh kondisi bawaan seseorang. Seperti contoh adalah tidak adanya vas deferens, dan kondisi genetik di mana saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis yang hilang. Penyebab lainnya adalah infeksi, kista, atau vasektomi.
Cara Mengatasi Azoospermia
Pengobatan dari azoospermia ini tergantung pada penyebabnya. Untuk memastikannya, Anda dapat melakukan tes dan konseling genetik untuk memahami lebih lanjut untuk pengobatan. Jika azoospermia Anda disebabkan oleh penyumbatan, maka Anda dapat melakukan operasi untuk membuka blokir tabung. Sedangkan, jika disebabkan oleh hormon, Anda akan diberikan terapi hormon yang termasuk FSH (follicle-stimulating hormone), HCG (human chorionic gonatropin), clomiphene, anastrazole dan letrozole.
Bagaimana Mencegah azoospermia?
Jika azoospermia Anda bukanlah masalah genetik, Anda dapat melakukan cara di bawah ini untuk mengurangi azoospermia, yaitu sebagai berikut;
- Hindari aktivitas yang dapat melukai organ reproduksi Anda
- Hindari paparan radiasi
- Ketahui risiko dan manfaat obat-obatan yang dapat membahayan produksi sperma
- Hindari paparan lama pada testis Anda terhadap suhu panas.
Itulah pembahasan kali ini mengenai pengertian, penyebab dan cara mengatasi azoospermia. Pastikan Anda mengikuti tips di atas untuk menghindari risiko azoospermia. Semoga bermanfaat ya!